Jumat, 24 Februari 2012

Sedikit Curhat Galau dari Penulis.



and I miss my white-gray era in a sudden. When I'm starting to love someone...

--------------------------------------------------


ahem. boleh curhat sejenak ?

Memang sih, jadi orang yang kedua didalam sebuah hubungan merupakan hal yang tragis. Ironis memang, ketika semuanya telah kita korbankan, mulai dari waktu, tenaga, materi, bahkan sampai jabatan pun dipertaruhkan disini. Dan semua... dianggap tidak berarti sama sekali, dimatanya.

Tapi bagaimana kalau kita benar-benar sayang kepadanya ? berarti... kita mesti siap juga untuk sakit hati. Dan jangan salah, perkataan Meggy Z soal lebih baik sakit gigi daripada sakit hati itu adalah kebohongan besar ! Keduany mampu bikin kita badmood setiap saat. Namun yang membedakan adalah; sakit gigi lebih merujuk kepada nafsu amarah, sedangkan sakit hati lebih didominasi oleh nafsu untuk... bergalau ria.


*setel lagu Mr. Big - Just Take My Heart*

Sama seperti yang penulis rasakan baru-baru ini, ketika apa yang telah kita berikan kepadanya dianggap tidak berarti sama sekali, atau lebih buruk; diberikan kepada orang yang dia sayang -- dalam konteks ini, tentunya orang lain -- setulus hati. Dan ketika hendak menuntut kembali apa yang telah kita perjuangkan, semuanya hancur dengan perkataan yang singkat namun mematikan...

Memangnya aku udah minta apa aja sama kamu ?


Gotcha ! Kemudian mulut terkunci. Hendak hati ingin meletup namun bibir tetap tertutup. Dan semuanya hanya berujung penyesalan yang bahkan, tak sedikit pun mengurangi rasa sayang kita kepadanya. Walaupun sebetulnya apa yang telah kita berikan dianggap sampah olehnya.

Dari sini, penulis mendapatkan pesan moral yang dahulu hanya diceramahkan oleh para tetua ataupun kartu pepatah yang sering kita dapatkan di mesin penimbang badan yang biasa kita jumpai di mall, beberapa tahun lalu. Yaitu :

  1. Cinta itu buta. Secara teori, pencampakan, penghinaan ( secara halus ), pengacuhan, telah kita rasakan. Akan tetapi, semua itu tertutup oleh rasa sayang yang kita miliki.
  2. Apabila kita jatuh cinta, berarti kita mau tidak mau mesti siap untuk sakit hati. Jangan tanyakan alasannya. Ini semua memang sudah seperti siklus, dimana ada awal, pasti ada akhir.
  3. Materi mengalahkan segalanya. Terkesan subjektif ? memang. Namun begitulah kenyataannya. Secara naluriah, wanita menginginkan pasangan yang berkecukupan, yang berarti, wanita tersebut akan merasa aman dengan modal finansial yang dimiliki sang lelaki. Kalo ada para wanita yang mengatakan tidak, itu cuman perkataan berdasarkan logika. Perlu diingat, kalau wanita berpikir dengan rasio : 80 % Perasaan, 20 % Logika.
  4. Lagu-lagu Pop mellow / ballad / Rock yang bertemakan patah hati akan menghiasi playlist. Sekali lagi, jangan tanyakan mengapa...
  5. Kasih sayang terkalahkan oleh harta.  Simpelnya seperti ini. Bayangkan diri anda seorang wanita yang sedang bimbang untuk memilih mana yang terbaik bagi diri anda. Di depan anda ada dua orang lelaki, anggap si D ( akronim dari... ah, message aja deh kalo mau tau ), yang jarang untuk menemukan waktu bersama sang kekasih dan si H, yang memiliki banyak waktu luang dengan mengorbankan pekerjaannya. Si H itu tidak lain dan bukan adalah, inisial penulis. Si D, memiliki mobil inventaris orang tua. Sedangkan si H, hanya bermodalkan motor hasil sendiri. Mana yang akan anda pilih ?

Nuff said.



Sebetulnya masih banyak hal yang ingin sekali kuceritakan disini... tunggu kelanjutannya, yaa.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar