"...cepat, kemari. aku tak ingin menampakkan wajahku yang menggigil saat bertemu denganmu..."
--------------------------------------
sore itu, mendung benar-benar serupa dengan kapas basah; kelam...
hingga tak sedikitpun semburat jingga yang biasa kutemukan saat petang hendak membuka tabir.
apakah kamu memiliki payung ?
payung yang cukup bagi kita; berdua. payung yang mampu meneduhkan kala hujan menggerimis, merintis, dan menderas.
kemari...
.
.
.
bawa hatiku hangat bersamamu, bersamaan dengan aku yang begitu mencintai hujan.
hingga malam terkuak, dan aku yang masih berdiri mencari-cari setiap aroma aspal basah dengan tangan yang menengadah...
aku mencintai hujan.
sama seperti aku... mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar