Entah kenapa, haluan kapal memiliki kesan dramatis tersendiri bagiku.
adegan Titanic ? mungkin. tapi satu yang berkesan bagiku adalah, ketika aku mampu menatap langit dan laut secara bersamaan; seolah menciptakan personifikasi akan kedua jiwa yang selalu bertemu, namun tak pernah menyatu.
seperti aku, yang begitu sulit untuk menyayangimu, tulus.
***
"sebentar lagi hujan."
sahutku pada seorang teman pada suatu ketika.
"tapi langit begitu terik. tak nampang mendung meski dari kejauhan. bagaimana bisa ?"
jawabnya, sebari meraut wajah kebingungan; menatap langit diatas lautan lepas.
"aku tidak bilang kalau langit akan hujan."
"lalu ?"
ujarnya. kutatap dia benar-benar ingin tahu apa maksudku perihal hujan.
kutatap birunya langit, meski sebentar, kemudian kuturunkan sedikit topiku hingga menutup pandanganku.
lalu kuhela nafas; panjang...
seketika pipiku basah, mengalur airmata yang terjatuh pelahan.
"sudah kubilang, bahwa sebentar lagi hujan...",
"dihatiku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar