Minggu, 05 Februari 2012

Mengejar Pijar.




- kamu tentunya tahu, tujuan terakhirku... -

--------------------------------------------


Lelaki muram itu pergi menerabas pekatnya malam dan dingin yang mengabut.
Sendirian.

Mencari tempat peristirahatan yang ia harapkan, setidaknya dapat mengoyak setiap perih yang terkungkung dalam sanubarinya.

Atau sebaliknya;
menaikkan dosisnya secara perlahan.


Lelaki muram itu sampai di suatu tempat.
Di sebuah dataran tinggi, dimana ia selalu terkesima meski dengan pijaran cahaya lampu yang memburam.


"Indah...", menurutnya.


Lelaki muram itu kemudian termenung.
Membiarkan Cappucinno-nya mendingin.
Memahami pelajaran yang takkan pernah bisa dimengerti...






*based from what I did few nights ago...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar