Minggu, 22 Januari 2012

Tergantikan.


"...aku tahu ada sesuatu yang kamu tutupi. meski engkau menggelengkan kepalamu seratus kali..."


------------------------------------------------------------------------

"...mumpung belum jam 10, Cha boleh ga jalan-jalan dulu sama hadi ?"

"Kemana ?"

"kemana aja deh, yang penting jalan-jalan!", sembari mengeratkan pelukan isyarat bahwa dia telah bersiap untuk kubawa menjelajahi dinginnya angin malam Kota Bandung.


Dan semenjak malam itu, tak ada lagi kecupan hangat yang menjamah keningmu. Dan dari kabar yang kudengar, kamu sakit. Perihal karena apa, aku tak --diberi-- tahu. Namun yang jelas setiap pesan yang menandakan bahwa kamu 'seakan' pergi meninggalkanku begitu saja, menandakan bahwa ini bukanlah sebuah pertanda yang baik. Iya, ini bukan pertanda yang baik.

Dan bodohnya lagi, aku hanya bisa mendoakanmu untuk selalu diberi kekuatan dan ketegaran untuk melawan penderitaan yang sedang kau alami. Satu persatu teman-temanmu datang silih berganti, menjenguk keadaan sahabatnya yang tengah dihapus dosanya oleh Tuhan; termasuk eks-kekasihmu yang masih begitu tulus memberikan perhatian dengan menjaga dan merawat hingga sediakala.

Ya... tak mungkin rasanya aku menjengukmu yang juga berarti bertemu eks-kekasihmu -- yang juga berarti menjadi salah satu orang yang dia anggap sebagi penghancur hubungan kalian berdua --. Miris...



----------------------------------------------------------------------------



"...aku harap dia mampu mengecup keningmu lebih hangat dan membuatmu jauh lebih baik, dibanding manusia yang hanya mampu mendoakan dan mencerca sedikit bait lewat dunia maya..."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar