Minggu, 09 Juni 2013

Sunrise - Part 2



Semakin lama, semakin terik. Sudah waktunya untuk bergabung dengan selerat bayang jam enam pagi.

-----------------------------------------------------

Di malam-malam sebelumnya, kita sempat beradu kata memperdebatkan perihal siapa yang salah dan siapa yang benar. Bahkan, kita tak yakin sedang memperbincangkan apa. Hingga kemudian, kita berpisah...

Merindukan bibir merah mudamu yang lembut lantas membuat imajiku kalap. Ia berontak, menginginkan kembali rasa yang sama. Termasuk dekapmu yang selalu membuncah seketika; membuat ragaku menjadi arena kuasamu.

Sekarang, jelas didepan mataku selerat sinar matahari yang hendak naik. Dengan latar pegunungan, tentunya.

Maka... kuseruput kembali secangkir kopi hitam hingga habis dengan mentari yang kian naik dan; lupakan malam. Hadapi pagi.






luapkan kelam, acuhkan elegi.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar