"aku bermimpi tentang suatu malam, ketika hanya ada aku, dirimu, dan sunyi yang menyelinap..
tak ada lagi kata, tak ada lagi suara. hanya ada mata, pengganti bahasa.
dan serta merta hujan turun, membiaskan kelopak yang selalu menahan gemuruh terhadap haru yang terlalu membeku dalam birunya langit.
...
ah, apakah langit benar biru ? serupa dengan hatimu ?"
tak ada lagi kata, tak ada lagi suara. hanya ada mata, pengganti bahasa.
dan serta merta hujan turun, membiaskan kelopak yang selalu menahan gemuruh terhadap haru yang terlalu membeku dalam birunya langit.
...
ah, apakah langit benar biru ? serupa dengan hatimu ?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar